REVIEW BUKU TELUK ALASKA

 

Teluk Alaska
Teluk Alaska

Judul buku : Teluk Alaska 

Penulis : Eka Aryani 

Penerbit : Coconut Books 

ISBN : 978 - 602-5508-88-2 

Ukuran buku : 14 x 20,5 cm

Tebal halaman : 407 halaman 

Tahun terbit : 2019 

Harga : Rp. 99.000,- 

Alister Reygan, cowok yang selalu menjadi idaman para wanita. Bukan hanya sekedar tampan, ia juga memiliki sebuah geng yang sering disebut sebagai “Penguasa Sekolah”. 

Nasib sial menimpa cewek teman sekelasnya. Ia selalu menjadi objek bullying oleh gengnya. Alister sebagai ketua selalu paling kasar dan semangat dalam mem-bully cewek tersebut. 

Sampai suatu hari, Alister berhenti. Kata-kata kasar dan tatapan kebencian itu menghilang. Itu semua karena sebuah rahasia besar yang membuat hidupnya hancur seketika. Rahasia tersebut ada pada Anastasia Mysha, teman sekelasnya yang selalu ia sakiti. 

Kelebihan & Kekurangan 

Novel teluk alaska ini mempunyai kelebihan yaitu memiliki ciri khas tersendiri mulai dari gaya penulisannya, yang dimana membuat pembacanya penasaran dari bab ke bab. Penulisannya juga menggunakan kata per kata yang mudah untuk dipahami dan dimengerti. Didalamnya juga mengisahkan semuanya, mulai dari keluarga, persahabatan dan juga percintaan yang telah disusun serapih mungkin oleh penulis.

Latar tempat - tempat yang diceritakan oleh penulis membuat saya seolah-olah ada di tempat tersebut. Latar suasananya juga membuat saya seolah-olah merasakan suasana apa yang sedang terjadi. Alurnya maju mundur tetapi tetap menarik sehingga pembaca semakin penasaran akan kejadian - kejadian selanjutnya. Novel ini juga menggunakan cover yang menarik dimana covernya itu memiliki desain yang menunjukan teluk alaska yang tak mungkin bersatu. Dan harga novel ini juga terjangkau. 

Novel teluk alaska ini juga mempunyai kekurangan yaitu ada beberapa kata - kata yang penulisannya salah. Beberapa adegan bullying di dalam bukunya semakin berlebihan dari bab ke bab sehingga tidak patut untuk dicontoh. Dan beberapa sifat - sifat tokohnya yang diceritakan secara berlebihan sehingga para pembaca kesal dengan tokoh - tokohnya dan memilih untuk tidak melanjutkan membacanya. 

Kesimpulan 

Dari novel ini dapat saya simpulkan bahwa kita tidak boleh merendahkan orang lain secara berlebihan tanpa mengetahui hal yang sebenarnya terjadi, hal yang sedang mereka alami dan perasaan mereka. Karena hal tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami masalah atau gangguan secara mental atau kejiwaan. 

Rekomendasi 

Menurut, saya novel ini sangat cocok dibaca oleh kalangan remaja, Terutama anak - anak SMA karena novel ini bergenre romantis. Novel ini juga memiliki cerita yang sama dilingkungan sekitar kita mulai dari persahabatannya, kekeluargaannya, sekolah dan masalah - masalah yang terjadi di masa SMA. 

Terimakasih sudah membaca dan semoga bermanfaat:)

Sumber:https://bpkpenabur.or.id/jakarta/smak-7-penabur/berita/berita-lainnya/review-buku-teluk-alaska


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU Bumi Manusia Novel

Gambar
  Bumi Manusia Penulis: Pramoedya Ananta Toer Penerbit: Lentera Dipantara Tahun: 2005 (pertama terbit 1980) Jumlah halaman:  535 halaman Penulis: Pramoedya Ananta Toer      Bumi manusia (novel) -  Pramoedya Ananta Toer  kerap menyebut buku-buku yang ia tulis adalah anak-anak rohaninya. Dari sekian banyak anak rohaninya, empat novel yang kerap disebut  Tetralogi Buru  adalah karya monumentalnya. Empat novel tersebut yakni, yang pertama  Bumi Manusia , lalu dilanjutkan  Anak Semua Bangsa ,  Jejak Langkah  dan  Rumah Kaca . Keempat novel itu berkaitan tapi juga bisa dibaca sendiri.      Tahun ini kita bakal menyaksikan versi film  Bumi   Manusia . Namun, sebelum nonton filmnya kamu wajib baca bukunya. Sebab, sayang banget kalau kamu sampai enggak kenal dengan novel yang mendunia ini. Tapi omong-omong apa sih yang bikin  Tetralogi Buru  wajib kamu baca?      Orang boleh berpendapat yang membuat novel-novel itu jadi legenda lantaran kisah di balik penulisannya. Kisahnya memang layak jadi fi
Baca selengkapnya

REVIEW NOVEL 12 CERITA GLEN ANGGARA

Gambar
  12 Cerita Glen Anggara Judul:Cerita Glen Anggara Penulis:Luluk HF Penerbit :Coconut Books Tahun terbit:Cetakan pertama,2019 Tebal buku:384 halaman Jenis buku:Fiksi 12 Cerita Glen Anggara adalah sebuah novel yang ditulis oleh Luluk HF, penulis ternama asal Indonesia. Kisah 12 Cerita Glen Anggara merupakan sempalan dari novel  best seller  karya Luluk HF yang terbit pada tahun 2018, yakni Mariposa. Novel 12 Cerita Glen Anggara pertama kali diterbitkan pada tahun 2019. Layaknya kisah Mariposa yang diadaptasi menjadi film dan sukses menjadi film yang sangat populer, kisah 12 Cerita Glen Anggara juga diadaptasi ke dalam bentuk film dengan judul yang sama. Kisah 12 Cerita Glen Anggara merupakan kisah cinta remaja yang memiliki konflik yang unik. Luluk HF merupakan penulis yang aktif mengunggah karyanya di platform Wattpad. Seluruh karyanya yang telah diterbitkan juga pada awalnya dipublikasi di Wattpad, termasuk juga kisah 12 Cerita Glen Anggara. Kisah 12 Cerita Glen Anggara
Baca selengkapnya

Review Buku Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

Gambar
  Laskar Pelangi Judul: Laskar Pelangi Penulis: Andrea Hirata Halaman: 529 Penerbit: Bentang Pustaka Tanggal Publikasi: 2008 Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan padamu negeri di akhir jam sekolah atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus, dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita. Novel ini merupakan sebuah karya pertama yang diluncurkan oleh Andrea Hirata. K
Baca selengkapnya